JADWAL PUASA DAN IMSAKIYAH RAMADHAN 1434 H 2013

Ikuti Kajian Agama di KBRI Madrid

JAKARTA -- Aifi Budi Sasongko mengaku senang menjalankan ibadah puasa di negeri orang. Ia senang bisa bertemu kembali dengan bulan Ramadhan.

''Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh rahmat, maghfirah (ampunan) dan berkah bagi umat Muslimin di seluruh dunia,'' ungkap Aifi melalui surat elektronikl kepada Republika Kamis (25/7).

Oleh karena itu, sambung suami dari Gina Yunita ini, bulan Ramadhan adalah salah satu bulan yang selalu dinantikan kehadirannya oleh kaum Muslimin.

Ia mengakui, melaksanakan puasa Ramadhan di negeri orang memang jauh berbeda dengan di Indonesia. Perbedaan yang paling mendasar adalah lamanya waktu pelaksanaan.

Pada musim panas seperti sekarang, pelaksanaan ibadah puasa di negara-negara Eropa bisa mencapai hingga 17 jam bahkan lebih. Adzan Shubuh berkumandang pukul 04.50, sedangkan adzan Maghrib pada pukul 21.50.

''Selain lamanya waktu pelaksanaan, hal lain yang juga sangat berpengaruh adalah suhu udara. Pada musim panas seperti sekarang ini, khususnya di negara Spanyol temperatur bisa mencapai 43ยบ Celcius,'' ungkap ayah dari Muhammad Ahza Ghaisan Sasongko ini menjelaskan.

Sebagai salah seorang masyarakat Indonesia yang sedang tinggal di Madrid, Spanyol, ia memiliki pengalaman menarik dalam menunaikan ibadah puasa Ramadhan di negeri Matador ini.

Sebelum melaksanakan ibadah puasa pada bulan Ramadhan, kata Aifi, biasanya masyarakat Indonesia yang tinggal di Madrid, mengadakan pertemuan sesama umat Muslim yang di Indonesia dikenal dengan acara Munggahan.

''Yang paling menarik, dalam pertemuan itu tidak hanya dihadiri umat Muslim tetapi juga oleh beberapa orang non-Muslim,'' ungkapnya haru.

Dalam kesempatan itu, Aifi bisa melihat betapa indahnya kerukunan masyarakat Indonesia di Spanyol. Tidak begitu banyak masyarakat Indonesia yang tinggal di Madrid.

''Hampir setiap tahun, kami mengadakan pertemuan semacam ini di Taman Kota yang namanya Retiro yaitu sebuah taman yang luas, sejuk, dan merupakan salah satu taman yang terkenal di Madrid,'' ungkapnya.

Dalam pertemuan tersebut, selain bersilaturrahim juga mengadakan diskusi mengenai seputar pelaksanaan ibadah puasa bahkan sampai tata cara pembayaran zakat.

''Diskusi ini sangat menarik karena banyak pertanyaan yang diajukan kepada H Mohamad Risdaya Fadil, seorang tokoh masyarakat Indonesia yang aktif dalam kegiatan agama Islam di Madrid,'' jelasnya.

Mereka yang datang, kata dia, membawa bekal hidangan seadanya yang pasti makanan khas Indonesia. ''Ini yang membuat rasa kangen kami sedikit terobati akan kerinduan pada makanan Indonesia,'' paparnya polos.

Setelah beberapa hari menjalani ibadah puasa di bulan suci tahun ini, Aifi menjelaskan, banyak kegiatan positif yang diadakan, sehingga tak terasa hampir setengah jalan telah melaksanakan ibadah puasa.

Ia mengungkapkan, setiap Sabtu ba'da shalat Ashar atau sekitar pukul 20.30 waktu Madrid, diadakan pertemuan atau semacam pengajian atau diskusi agama Islam di kantor KBRI di Calle Agastia no 65 Madrid.

''Banyak masyarakat Indonesia yang hadir pada acara tersebut dan Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Spanyol, Ibu Adyatwidi Adiwoso Asmady selalu hadir dalam acara pengajian ini,'' jelasnya.

Biasanya pengajian diisi dengan diskusi mengenai ibadah puasa selama bulan Ramadhan ini. Dilanjutkan dengan acara buka puasa bersama sekadar membatalkan puasa dan shalat Maghrib berjamaah di Ruang Karya Satyaloka pada pukul 21.50.

Setelah itu, menyantap hidangan yang disediakan panitia. Tak terasa waktu sudah hampir pukul 22.40 waktu kembali ke rumah masing-masing. ''Kami tidak melaksanakan shalat Isya dan Tarawih berjamaah di KBRI mengingat shalat Isya biasanya pukul 23.40 waktu Madrid,'' paparnya.

Hal ini didasari karena banyak masyarakat Indonesia di Madrid yang datang ke acara tersebut menggunakan transportasi umum. Transportasi umum beroperasi hingga pukul 00.30.

''Biasanya pada hari libur kami harus menunggu waktu yang cukup lama serta tidak semua jalur dilewati. Inilah alasan utama kenapa kami tidak mengadakan shalat Isya dan Tarawih berjamaah,'' ujarnya menjelaskan.
a